Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, September 4, 2013

Batu Putih atau Limestone

Sebagai gambaran batu putih (Batu Gamping) atau batu putih lainnya sebagai bahan bangunan atau proyek proyek lain misalkan sebagai saringan endapan air. Penggunaan batuan pada bangunan konstruksi, baik itu konstruksi jalan (Base Coarse) maupun konstruksi gedung Pasangan batu untuk pondasi (beton) tidak tepat jika hanya dilihat melalui warna batuan saja.   Ada persyaratan yang harus dipenuhi tidak hanya oleh batu putih, tetapi batuan apapun warnanya sebagai bahan bangunan. Setelah bahan bangunan sesuai dengan persyaratan standart yang berlaku dipastikan dengan pengujian di lembaga yang telah dilegalkan, selanjutnya keberhasilan suatu konstruksi  dilihat dari tahapan pelaksanaannya. Jika untuk konstruksi jalan, apakah bentuk, ukuran, dan tata cara penataannya sudah sesuai? Jika untuk konstruksi gedung aplikasi beton, apakah pelaksanaannya sudah benar sesuai dengan tata cara perancangan pembuatan beton normal?

Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Informasi Mineral dan Batubara.

Secara kimia batugamping / Batu Putih atau Limestone terdiri atas Kalsium karbonat (CaCO3). Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium. Kadar magnesium yang tinggi mengubah batugamping dolomitan dengan komposisi kimia CaCO3MgCO3.
Ciri dari batugamping adalah sebagai berikut :
a.  Warna : Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan
b.  Kilap : Kaca, dan tanah
c.  Goresan : Putih sampai putih keabuan
d.  Bidang belahan : Tidak teratur
e.  Pecahan : Uneven
f.  Kekerasan : 2,7 – 3,4 skala mohs
g.  Berat Jenis : 2,387 Ton/m3
h.  Tenacity : Keras, Kompak, sebagian berongga
Awal Mula    
Batu Kapur dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu secara organik secara mekanik atau secara kimia sebagian batu kapur dialam terjadi secara organik. Jenis ini berasal dari pengembangan cangkang atau rumah kerang dan siput. Untuk batu kapur yang terjadi secara mekanik sebetulnya bahannya tidak jauh beda dengan batu kapur secara organik yang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia jenis batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.
Manfaat Batu Kapur (Batugamping)
Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :
a.       Bahan bangunan
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.
b.      Bahan penstabilan jalan raya
Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya.
c.       Sebagai pembasmi hama
Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
d.      Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya
e.      Penjernihan air
Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda.
f.        Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah
Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai bahan pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan pH tanah yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.
g.       Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas b
Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping keprus sebagai bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B.
h.      Batugamping sebagai bahan baku semen
Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen.

0 komentar:

Post a Comment